rukun, syarat dan larangan dalam ibadah umroh



Pelaksanaan umrah

Tata cara pelaksanaan ibadah umrah adalah: mandi, berwudhu, memakai pakaian ihram di mîqât, shalat sunah ihram 2 rakaat, niat umrah dan membaca Labbaik Allâhumma `umrat(an) (Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk umrah), membaca talbiah serta doa, memasuki Masjidil Haram, tawaf, sa`i, dan tahalul.

Tahapan Umrah

  1. Berangkat menuju Miqat
  2. Berpakaian dan berniat Ihram di Miqat (Tempat Miqat, al : Bier Ali, Ji`ronah,Tan`im, dsb)
  3. Shalat sunat ihram 2 rakaat jika memungkinkan
  4. Melafazhkan niat Umroh : Labbaik Allahuma Umrotan
  5. Teruskan perjalanan ke Mekah, dengan membaca Talbiah sebanyak-banyaknya dan mematuhi larangan saat ihram
  6. Melakukan Tawaf sebanyak 7 putaran
  7. Melakukan Sa`i antara Bukit Safa - Bukit Marwah sebanyak 7 kali
  8. Tahallul (menggunting rambut)
  9. Ibadah Umroh selesai

 

Syarat, Rukun, dan Wajib Umrah

Syarat untuk melakukan umrah adalah sama dengan syarat dalam melakukan ibadah haji. Adapun rukun umrah adalah:

  1. Ihram
  2. Tawaf
  3. Sa`i
  4. Mencukur rambut kepala atau memotongnya
  5. Tertib, dilaksanakan secara berurutan

Sementara itu wajib umrah hanya satu, yaitu ihram dari mîqât.

Larangan dalam Umrah

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sudah memakai pakaian ihram dan sudah berniat melakukan ibadah haji/umrah adalah:

  1. Melakukan hubungan seksual atau apa pun yang dapat mengarah pada perbuatan hubungan seksual
  2. Melakukan perbuatan tercela dan maksiat
  3. Bertengkar dengan orang lain
  4. Memakai pakaian yang berjahit (bagi laki-laki)
  5. Memakai wangi-wangian
  6. Memakai khuff (kaus kaki atau sepatu yang menutup mata kaki)
  7. Melakukan akad nikah
  8. Memotong kuku
  9. Mencukur atau mencabut rambut
  10. Memakai pakaian yang dicelup yang mempunyai bau harum
  11. Membunuh binatang buruan
  12. Memakan daging binatang buruan

 

Ibadah  Umroh ada 2 macam
a. Umrah wajib
Adalah umrah yang dilakukan pertama kalinya dalam kaitan dengan pelaksanaan ibadah haji. Seperti diketahui, dalam melaksanakan ibadah haji kita diwajibkan untuk melakukan ibadah haji dan umrah untuk satu kesatuan.
b. Umrah sunah
Umrah sunah bisa dilakukan kapan saja mau sebelumnya atau sesudahnya. Ibadah umrah ini juga boleh dilakukan diluar musim haji, dimana tatacara pelaksanaannya sama dengan umrah wajib yang termasuk ibadah haji, setelah jama’ah bertahallul maka selesailah ibadah umrah sunnah adapun yang membedakannya adalah dalam mengucapkan niatnya.30
Bagi jamaah yang sudah ada di Makkah umrah sunah bias dilakukan dengan mengambil miqat di tan’im atau ja’ronah karena miqat  ini pada awalnya dipergunakan untuk miqat oleh Aisyah. Diriwayatkan bahwa ketika baru selesai menunaikan ibadah haji bersama Rasulullah, Aisyah melakukan ibadah umrah. “untuk ihram umrah” itulah Nabi Muhammad menyuruh Aisyah berangkat ke tan’im untuk mengambil ihramnya.


Shalat sunah ihram, berniat ihram dengan membaca “labbaika Allahumma umratan” setelah jamaah berihram dan berniat umrah lalu langsung melaksanakan tawaf, sa’I dan tahallul. Bila jamaah memilih ja’ranah sebagai tempat miqat maka yang perlu diingat dan diketahui adalah ja’ranah letaknya lebih jauh dibanding
tan’im yaitu sekitar 16 km dari makkah. Bagi para jamaah ja’ronah merupakan miqat paling tinggi derajatnya diantara miqat lainnya.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Blog Archive

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com